Rabu, 13 Agustus 2008

SALURAN PENCERNAAN

Pendahuluan
Keluhan pada penyakit saluran pencernaan ini dapat berkaitan dengan gangguan lokal/ dapat pula disebabkan oleh penyakit sistemik. Diperlukan anamnesis yang teliti, akurat dan bertahap untuk memformulasikan gangguan yang terjadi sehingga bila di kombinasikan dengan hasil pemeriksaan fisik, kita bisa merencanakan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakan diagnosis.



MULUT
Dibatasi oleh : - Palatum molle
- Palatum durum
- Pipi
- Bibir
- Faring

Dalam mulut terdapat :
- Lidah
- Gigi
- Saluran kelenjar air liur :
● Kel. Parotis : muara dipipi.
● Kel. Sublingualis : Muara dasar.
● Kel.Submandibularis : Mulut.

Penyebab peradangan pada mulut :
Virus
Bakteri
Jamur


Contoh peradangan yang terdapat pada mulut
● Gusi : Ginggivitis acuta necroticans
Klinik : Nekrosis papil – papil inter sentral dan tepi gusi, bisa meluas kemukosa mulut
dan pipi, faring, laring, tonsil.
Penyebab :
- Bacillus fusiform
- Spirochaetha borelia
● Lidah
- Akut : - Glositis akuta
- Kronik : - Geographic tongue
- Hairy tongue
● Tonsil
Tonsilitis :
● Akuta : - Non spesifik : - Tonsilitis pada umumnya
- Tonsilitis lakunaris
- Tonsilitis folikularis
- Spesifik : - Tonsilitis difteria
- Tonsilitis plant Vincent
- Tonsilitis angina/ agranulocytotica
● Kronik :
- Non spesifik
- Spesifik : - TBC
- Lues
- Hansen
● Kelenjar liur
Akut :
- Parotitis supuratif akut
- Parotitis non supuratif
Kronik :
- Sindroma Sjrogen
- Sindroma Mikulicz



ESOFAGUS
Esofagus adalah suatu pipa muscular yang dimulai sebagai lanjutan dari faring dan berakhir sebagai kardia dari lambung. Terletak pada garis tengah, tetapi berdeviasi ke kiri dalam bagian bawah dan leher dan kembali ke garis tengah didekat percabangan trakea. Dalam toraks bagian bawah, esophagus kembaliberdeviasi ke kiri saat melewati hiatus diafragmatika.


Fisiologi
Fungsi lidah dan faring adalah sebagai pompa piston dengan tiga katup. Fungsi esophagus dan kardia adalah sebagai pompa penggerak seperti cacing dengan katup tunggal. Tiga katup dalam silinder faring adalah palatum molle,epiglottis, dan krikofaringeus. Katup dari pompa esophagus adalah sfingter esophagus bawah. Kegagalan dari katup atau pompa menimbulkan abnormalitas dalam menelan. Menelan sekali dimulai seluruhnya merupakan suatu refleks. Selama menelan terjadi perbedaan tekanan. Penelanan dapat terjadi secara diinginkan atau secara refleks.


Refluks Esoagus
Dapat terjadi saat bangun dan dalam posisi berdiri tegak dari pada selama tidur pada posisi berbaring telentang. Orang yang normal dengan cepat dapat membersihkan cairan lambung yang asam dari esophagus tanpa memperhitungkan posisi tubuh. Tekanan sfingter esophagus bawah dalam orang normal secara jelas lebih tinggi dalam posisi berbaring daripada posisi berdiri. Ini disebabkan leh tekanan hidrostatik dari abdomen terhadap sfingter bagian abdoen pada saat berbaring.


Kelainan – kelainan yang terdapat pada esophagus
● Achalasia:
- Gagal untuk relaksasi
- Relaksasi yangtidak sempurna pada sfingter esophagus bagian bawah terhadap reaksi
untuk menelan, sehingga bisa timbul sumbatan.


Beberapa sebab diduga :
- Berkurangnya jumlah sel ganglion pada plexus myenteric esophagus.
- Perubahan degeneasi primer pada cabang nervus vagus yang keesofagus.
- Degenerasi sel – sel saraf sentral.
- Menurunnya pembentukan inhibitor vasoactive intestinal polypeptide
- Beberapa virus/ bakteri.

● Atresia kongenital :
- Kelainan serius pada bayi baru lahir
- Suatu kegagalan pembentukan segmen esophagus.

● Stenosis esophagus :
- Penyempitan lumen esofagus
- Sebab :
- Gangguan pembentukan
- Didapat
- Penekanan dari luar

● Laserasi esophagus :
( Mallory Weiss Syndrom )
Ialah : Luka robek memanjang pada dinding esophagus. ( biasanya pada peminum
Alcohol yang sering muntah ).

● Varises esophagus
Timbul kolateral pembuluh darah esophagus karena hipertensi portal dimana terdapat sumbatan vena porta dan vena cava superior karena sirosis hepatik.
Penyebab hematemesis :
- Ulkus peptikum.
- Gastritis.
- Varises esophagus.
- Laserasi esophagus.
Terapi :
- Tamponade balon.
- Embolisasi.
- Endoskopi sclero therapy.
- Ligasi pembuluh darah yang rupture.

● Divertikel
Pelebaran dinding esophagus berupa kantong.
Terjadi pada :
- Faringo esofageal
- Ditengah esophageal
- Diatas spincther esophagus.
Akibatnya :
- Kelemahan otot esofagus
- Penyempitan lumen
- Obstruksi makanan

● Sindroma Plimmer-Vinson
Gejala klinik :
- Disfagi
- Glositis
- Aspirasi makanan



LAMBUNG
Hubungan fungsional fundus terletak pada abdomen atas, berdinding tipis dan dapat berdistensi dengan bebas, dan menyimpan sebagian makanan yang dicerna. Ada empat arteri pemberi makan utama dan pleksus arteriol submukosa yang luas. Pasokan otonom adalah vagus.


Fisiologi
Menyimpan makanan sampai 4 jam. Makanan padat pada kurvatura mayor, cairan berjalan secara bebas pada kurvatura minor. Antrum menghaluskan dan mensirkulas ulang makanan. Pilorus mengatur pengosongan lambung. Amylase dan saliva bekerja pada tepung – tepungan. Pencernaan oleh peptik mengurangi ukuran partikel daging. Lipase lambung mebantu dalam pencernaan lemak awal. Tetapi kebanyakan pencernaan terjadi dalam usus kecil. Pengelihatan dan penciuman bau makanan merangsang sekresi asam, pepsinogen (fase sefalik). Respon ini diperantai oleh vagus.


Penyakit Ulkus
● Ulserasi Peptik Duodenum
- Etiologi : Mencakup asam lambung, pepsin, dn factor duodenum.
Asam yang berlebihan atau tidak seimbang atau pengasaman duodenum
yang lama mungkin merupakan penyebabnya. Hiperklorida mengindikasikan penyakit ulkus yang hebat.
- Gambaran klinis : Biasanya pada dewasa muda, lebih banyak diderita pria, nyeri
abdomen, nyeri punggung, perdarahan massif.
● Ulserasi Peptik Lambung
- Gastritis erosif akut
Penyebab yang paling umum dari perdarahan GI atas. Disertai penyakit stress
yang berat.
- Patogenesis
Mencakup sekresi asam, aliran darah mukosa lambung, sekresi mukus dan alkali.
- Terapi
1. Atasi perdarahan
2. Istirahat dengan bilas sisa perdarahan.
3. Menetralisir asam lambung.
- Ulserasi lambung kronis
Memberikan gambaran yang sama dengan prnyakit keganasan.
- Patogenesis : - Tidak jelas,
- Usia > 40 tahun
- Wanita : Pria = 2 : 1.
- Ingesti obat.
- Kerusakan sawar kation mukosa.
- Ulserasi terjadi dalam kanker lambung.
- Gejala – gejala : - Anoreksia.
- Penurunan berat badan.
- Perdarahan.
- Terapi : - Antasid dan H2 bloker.
- Manipulasi diet
- Menghindari obat oral.

Neoplasia Lambung
Tumor Ganas
Kebanyakan neoplasma lambung adalah ganas.
Tanda dan gejala :
- Anoreksia
- Turunnya berat badan
- Perdarahan lambat
- Mual
- Muntah
- Disfagi
- Nyeri pada tahap lanjut
- Hepatomegali
Gambaran patologi ;
1. Penyebaran superficial
2. Prognosis paling baik
3. Massa yang besar dan berulserasi.
4. Linitis plastica
Terapi : - Secara primer adalah pembedahan.


Tumor Jinak
Polip
Tumor jinak lambung yang paling umum. Penyakit tersebut punya potensi menjadi ganas dan harus dibiopsi melalui endoskopi dengan jerat

Leiomioma
Neoplasma jinak otot polos yang pumum. Pada ukuran > 4 cm akan berulserasi dan mungkin menimbulkan perdarahan massif yang membutuhkan operasi segera dengan reseksi formal.



USUS KECIL
Duodenum panjangnya 20 cm, jejunum 100 – 110 cm, dan ileum 150 – 160 cm. Usus kecil digantung oleh mesenterium yang membawa pasokan vascular dan limfatik. Persarafannya adalah parasimpatik (vagus, ganglia seliaka) dan mempengaruhi sekresi serta motilitas. Simpatik berasal dari nervus splanikus melalui pleksus seliaka, mempengaruhi sekresi dan motilitas usus serta vascular, dan membawa aferen rasa nyeri.


Penyakit Akibat Peradangan
Penyakit Crohn

Penyakit peradangan kronis dari usus kecil atau usus besar dengan remisi spontan dan eksaserbasi akut.
Etiologinya : masih belum diketahui.
Patologi : Edema mukosa dan submukosa dengan ulkus aftosa. Berkembang menjadi
peradangan trasmural dengan infiltrasi sel mononuklear yang hebat.
Manifestasi klinis : Dewasa muda, nyeri abdomen, diare, turunnya berat badan,
Terapi : Gejala obstruktif diterapi deangan mengistirahatkan usus.
Hiperalimentasi
Dekompresi nasogastrik
Pulsed Steroid.


Enteritis Tuberkulosa

Kebanyakan adalah infeksi sekunder dengan pasien pengidap tuberculosis paru. Regio ileosekal paling sering terlibat. Terapi dengan kemoterapi kombinasi. Pembedahan dicadangkan untuk perforasi, obstruksi, atau perdarahan.


Enteritis Tifoid.
Disebakan oleh salmonella typhosa dengan ulserasi bercak peyer, splenomegali, dan adenopaty mesenteric. Terapi dengan bactrin atau amoksisilin.

Neoplasma
Neoplasma jinak

Berasal dari epitel atau jaringan penyambung. Paling sering adenoma, leiomioma, atau lipoma.
Neoplasma ganas
Adenokarsinoma, karsinoid, sarcoma, limfoma. Pasien mengalami diare dengan mukus, obstruksi dan perdarahan kronis. Biasanya timbul secara tersembunyi. Terapi adalah reseksi luas, mencaku nodus.


Penyakit Divertikularis
Divertikula kongenital adalah sejati.terdiri dari semua lapisan. Akuisita adalah palsu, karena hanya mukosa dan submukosa yang menonjol melalui suatu cacat muscular. Divertikulum meckel dan duodenum adalah yang paling umum dari usus kecil.
Divertikula Duodenum
Manifestasi bisa berupa obstruksi, perforasi dan perdarahan. Yang menimbulkan kolangitis, pankreatitis, koledokolitiasis rekuren dari operasi partial dan stasis atau disfungsi sfingter koledokus.

Divertikula Jejunum dan ileum
Lebih jarang daripada yang dalam duodenum. Multipel, divertikula palsu dapat terjadi dan membawa ke pseudoobstruksi jejunum dan diskinesia.

Divertikulum Meckel
Divertikulum sejati yang paling umum dari traktus gastrointestinalis. Komplikasi mencakup obstruksi usus, perdarahan, atau divertikulitis akut.


Ulserasi Usus Kecil
Kebanyakan disebabkan oleh obatobatan. Ulkus non spesifik dapat ditemukan pada ileum terminalis. Terapi adalah untuk komplikasi, paling sering adalah obstruksi, perdarahan, dan perforasi.


Fistula
Kebanyakan disebabkan oleh trauma bedah. Berkaitan dengan penyakit Crohn. Komplikasi mencakup sepsis, ketidakseimbangan cairan dan eletrolit, kerusakan kulit dan malnutrisi. Keberhasilan dari terapi penyakit ini adalah mempertahankan keseimbangan cairan, elektrolit, nutrisi. Terapi mencakup drainase fistula dan kavitas, istirahat usus, perlindungan kulit.


Pneumatosis sistoides intstinalis
Tidak umum. Kista multiple yang berisi gas dalam traktusgastrointestinalis. Biasanya tidak membutuhkan terrapin bedah.


Sindrom blind loop
Pertumbuhan bakteri yangberlebihan dalam areastagnasi dari usus kecil. Menimbulkan diare, steatore, anemia, turunnya berat badan, nyeri abdomen, defisiensi vitamin, dan gangguan neurology.


Sindroma usus pendek
Setelah reseksi darurat usus kecil massif dapat timbul sindroma usus pendek. Tanda utama adalah diare, defisiensi cairan elektrolitdan malnutrisi. Hilangnya ileum terminalis membawa ke abnormalitas absorpsi B12 dan garam empedu. Reseksi jejunum ditoleransi lebih baik daripada reseksi ileum. Setelah reseksi terjadi adaptasi.



KOLON, REKTUM DAN ANUS
KOLON
Pasokan arteri :
Mesenterika superior-kolon kanan sampai midtransversal :
1. Ileokolika
2. Kolika dekstra
3. Kolika media
Mesenterika inferior-kolon midtransversal sampai rectum superior :
1. Kolika sinistra
2. Sigmoidalis
3. Rektalis superior
Drainase vena :
Mesenterika inferior mendrainase kolon desenden, sigmoideus, rectum, memasuki
limpa. Yang lainnya mengikuti arteri. Mesenterika superior bergabung dengan
vena splenika membantu vena porta.
Limfatik :
Berasal dari submukosa dan muskularis mukosa, mengikuti pasokan arteri.
Saraf : Simpatis menghambatsedangkan parasimpatis merangsang.

REKTUM DAN ANUS
Pasokan ateri
Rektal superior adalah mesenterika inferior terminalis. Rektal media dari iliaka interna, rectal inferior dari pudendalis.
Drainase vena
Sejajar dengan arteri, berdrainase ke dalam vena porta dan sistemik. Kompleks hemoroid terdiri dari tiga vena interna dan eksterna.
Drainase limfatik
Mengikuti pasokan arteri. Dibawah linea dentata drainase menuju ke nodus iliaka.
Saraf
Persarafan simpatis dari saraf hipogastrik ke rektum, kandung kemih, organ – organ genitalia. Persarafan parasimpatis dari sacrum. Kerusakan pleksus periprostatik dapat menimbulkan impotensia.



Perdarahan Gastrointestinalis Bawah
Umumnya karena perdarahan divertikularis. Penyebab umum lainnya adalah angiodisplasia, malformasi arteiovenosa kecil dalam mukosa usus, kolitis iskemik, dan tumor.
Kolitis Iskemik
Akibat thrombus, embolus, ligasi bedah. Paling sering pada manula. Dapat terjadi dengan aliran rendah tanpa klusi arteri, dengan nyeri abdomen bawah.

Tumor Usus
BesarBerbeda dengan usus halus. Pada usus besar sering ditemukan tumor epitelial baik jinak maupun ganas.

Tidak ada komentar: